Ucapan merupakan
cerminan dari kepribadian seseorang. Pribadi yang baik akan menghasilkan perkataan
yang santun dan mulia dalam segala suasana, senang atau susah, lapang atau sempit
yang terucap hanya kata-kata bijak atau kalimat-kalimat tayyibah.Sumber : www.republika.co.id
Musibah dan bencana datang melanda. Dengan bencana dapat terdidik
jiwa manusia agar memiliki kekuatan yang tegar, keteguhan sikap, terlatih, dan
selalu hati-hati dan waspada.
Musibah datang secara tiba-tiba, baik musibah tersebut bersifat
ringan atau berat, besar atau kecil, bisa diderita secara pribadi atau pada
orang-orang yang kita cintai, misalnya orang tua, saudara, atau keluarga
terdekat kita. Saat itulah, kita harus segera menyadari bahwa yang paling penting
mencari perlindungan kepada Allah Swt. Tidak ada tempat berlindung kecuali naungan-Nya.
Tidak ada pertolongan kecuali dari-Nya.
Kalimat tarji’ merupakan wujud penyerahan diri manusia atas
takdir Allah Swt. Manusia milik-Nya dan hanya Allah Swt yang berhak mengambilnya.
Oleh sebab itu, manusia harus bisa pasrah menghadapi takdir Allah Swt. Manusia juga
harus bisa sabar dan ikhlas menghadapi musibah yang datang menimpa. Barang
siapa yang tertimpa musibah kemudian menghadapinya dengan sabar dan ikhlas dengan
mengucap kalimat tayyibah tarji’ “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”, maka Allah
Swt akan memberi pahala, mengampuni dosa-dosa orang tersebut dan memberi ganti yang
lebih baik.
Waktu yang tepat untuk mengucapkan kalimat tayyibah tarji’
antara lain
1. Menerima musibah;
2. Mendengar kabar berita duka cita;
3. Terjadi kecelakaan;
4. Terjadi bencana alam;
5. Terpeleset atau jatuh;
6. Kehilangan barang;
0 Komentar