Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Bersabar Dalam Menghadapi Musibah

www.republika.co.id
Kata  sabar  berasal  dari  bahasa  Arab  shabara,  artinya  menahan  dan menghalangi.  Sabar  mengandung  makna  mengekang  jiwa  dari  menolak  ketetapan takdir,  menahan  lisan  dari  keluh-kesah  dan  murka,  serta  mengendalikan  anggota tubuh dari tindakan meronta-ronta dengan maksud tidak mau menerima takdir.

 

Musibah  adalah  suatu  peristiwa  yang  menyedihkan.  Musibah  mendorong manusia mengakui bahwa keberadaannya milik Allah Swt, dan akan kembali kepada-Nya  di  akhirat  kelak.  Allah  Swt  menguji  hamba-Nya  dengan  bencana  agar  menjadi jelas siapa di antara hamba-Nya yang sejati atau pendusta, yang sabar atau berkeluh kesah, ini adalah ketetapan Allah Swt atas hamba-Nya. Seandainya kaum mukminin selalu diberi kebahagiaan tidak ada musibah atau bencana, maka terjadi percampuran antara yang baik dan tidak, artinya musibah merupakan pembeda antara yang baik dan tidak.

 

Allah Swt tidak akan memberikan beban atau musibah kepada hamba-Nya di luar  kemampuan  seorang  hamba  itu  sendiri.  Semakin  tinggi  tingkat  keimanan seseorang maka ujian yang diberikan semakin berat.

 

Nabi  Ayyub  As  diuji  oleh  Allah  Swt  dengan  hilangnya  harta,  anak-anak kesayangannya wafat, ditambah lagi penyakit gatal pada seluruh tubuhnya, tetapi nabi Ayyub  As  tetap  sabar  dan  ikhlas,  Beliau  berkeyakinan  semua  milik  Allah  Swt  dan akan  kembali  kepada-Nya.  Oleh  sebab  itu,  ujian  yang  diterimanya  membuat  nabi Ayyub As semakin tambah yakin dan kualitas imannya semakin tinggi. 

 

Tentu  sangat berbeda terhadap cara  menyikapi  musibah, tergantung kualitas keimanan seseorang. Bagi orang yang beriman,  musibah dihadapi dengan sabar serta ikhlas  dan  berkeyakinan  bahwa  segala  musibah  pasti  ada  hikmahnya,  meskipun musibah  tersebut  terasa  berat.  Sedangkan  bagi  orang  yang  tidak  beriman,  peristiwa yang  menimpanya  merupakan  sesuatu  yang  menyengsarakan  dan  mendatangkan penderitaan.

 

Kesabaran  merupakan  pintu  hidayah  bagi  hati.  Seorang  mukmin membutuhkan  kesabaran  dalam  segala  keadaan.  Ketika  ditimpa  musibah,  kesabaran harus  diperkuat,  karena  musibah  yang  terjadi  merupakan  ketentuan  dari  Allah  Swt. Jika  muncul  sifat  tidak  sabar,  maka  akan  menurunkan  kadar  keimanan  seorang mukmin terhadap Allah Swt.

 

Betapa  besar  balasan  kebaikan  yang  diperoleh  orang-orang  yang  mampu bersabar,  menahan  diri  dalam  menghadapi  musibah  dari  Allah  Swt  Dzat  yang mengatur alam semesta ini.

Ada tiga macam musibah yang diberikan oleh Allah Swt kepada manusia:

1.  Sebagai  cobaan  atau  ujian,  yaitu  diberikan  kepada  orang  yang  beriman  untuk menguji kualitas keimanannya.

2.  Sebagai teguran, diberikan kepada orang beriman yang melakukan kesalahan.

3.  Sebagai azab (siksa), diberikan kepada orang yang selalu berbuat maksiat kepada Allah Swt. 

 

Sebagai  orang  yang  beriman,  apabila  mendapat  musibah  maka  seharusnya dapat  mawas  diri.  Musibah  yang  sedang  dialami  jangan  dijadikan  alasan  untuk mengendurkan  semangat  dalam  beribadah  kepada  Allah  Swt,  justru  ketika  ditimpa musibah  saatnya  meningkatkan  ibadah  dan  ketaatan  kepada  Allah  Swt.  Jika  kita bersikap  seperti  itu,  maka  kita  termasuk  orang  yang  dapat  mengambil  hikmah  dari musibah yang dialami. 

 

Agama  Islam  memberikan  tuntunan  kepada  pemeluknya.  Ada  beberapa  cara  agar terhindar dari musibah. Pertama kita harus sering bersedekah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw, ”Bersegeralah bersedekah, sebab musibah tidak pernah bisa mendahului sedekah.” Kedua, berdoa ketika sedang ditimpa musibah.

 

Adapun doa yang diajarkan oleh Rasulullah Saw ketika tertimpa musibah adalah

إِنَّا للهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ ، اَللَّهُمَ أَجُرْنِى فِى مُصِيْبَتِى وَأَخْلِفَ لِىْ خَيْرَا مِنْهَا

Artinya : “Sesungguhnya kami adalah milik Allah Swt dan akan kembali kepada Allah Swt, Ya Allah,  berilah  kami  pahala  karena  musibah  ini  dan  gantilah  untukku  dengan  yang lebih baik darinya.”

Posting Komentar

0 Komentar