Header Ads Widget

Ticker

6/recent/ticker-posts

Meneladani Sahabat Umar bin Khattab r.a.

Sumber : https://news.detik.com/
Umar bin Khattab adalah putera Nufail al-Quraisyi. Nama lengkap beliau adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Quth bin Razak bin Adi bin Ka’ab bin Luay. Ibunya adalah Hantamah binti Hasyim bin Mughirah bin Abdillah bin Umar bin Mahzum. Beliau berasal dari suku Adi. Sebelum Islam, suku Adi terkenal sebagai suku yang terhormat, mulia, dan berkedudukan tinggi. Dia dilahirkan 14 tahun sesudah kelahiran Nabi.

Di masa Jahiliah, Umar bekerja sebagai saudagar. Ia menjadi duta sukunya saat mereka berselisih dengan suku lainnya. Umar dikenal sebagai seorang pemberani yang tidak mengenal takut dan gentar. Ia adalah sosok yang sangat teguh memegang janji, sangat disiplin dan mempunyai kemampuan bela diri yang tinggi.

Pada masa awal-awal dakwah Islam, Rasulullah pernah berdo’a:


اللَّÙ‡ُÙ…َّ Ø£َعِزَّ الإِسْلاَÙ…َ بِØ£َØ­َدِ العُÙ…َرَÙŠْÙ†

Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan salah seorang dari dua Umar”.

 

Kedua Umar dimaksud adalah ’Amar Ibnu Hisyam dan Umar bin Khattab. Doa Rasulullah ini dikabulkan oleh Allah dengan masuknya Umar bin Khattab ke dalam Islam. Umar bin Khattab masuk Islam pada bulan Dzulhijjah tahun keenam kenabian. Pada saat itu usianya 27 tahun.

Awalnya Umar bin Khattab sangat memusuhi Islam dan Rasulullah Saw. Ia menganggap dakwah Rasulullah Saw. menyebabkan kekisruhan dan masyarakat Makkah terpecah belah. Ia ingin masyarakat Makkah kembali bersatu. Satu-satunya jalan adalah dengan menghentikan dakwah Rasulullah Saw.

Suatu saat, kemarahan Umar bin Khattab memuncak dan hendak membunuh Rasulullah Saw. Ia pun bergegas mencari Rasulullah Saw. dengan menghunus pedangnya. Di tengah jalan, ia bertemu laki-laki bani Zahrah dan bertanya hendak kemanakah engkau wahai Umar? Umar menjawab: “saya akan membunuh Muhammad”. Lelaki itu pun berkata, bagaimana kamu akan membunuh Muhammad sedangkan adik dan saudara iparmu saja mengikuti ajarannya?. Mendengar informasi ini Umar bertambah marah dan langsung menuju rumah adiknya.

Sesampai di rumah adiknya, ia mendengar Khabbab bin al-Arat sedang membacakan Al-Qur’an Surat Thoha kepada Fatimah dan Sa’id bin Zaid bin Amr. Singkat cerita, Sayyidina Umar luluh hatinya dan terkesima dengan keindahan kata-kata Al-Qur’an yang dibacakan Khabbab. Melihat kedatangan kakaknya, Fatimah binti Khattab ketakutan dan menyembunyikan al-Qur’an yang sedang ia baca. Umar pun ingin tahu apa yang dibaca adiknya. Adiknya melarang dan menyuruh Umar berwudlu dulu. Umar berwudlu dan membaca surat Thoha. Hatinya semakin luluh dan bergetar.

Kemudian Umar meminta diantar menemui Rasulullah Saw. Akhirnya, Umar mengucapkan dua kalimah syahadat di depan Rasulullah Saw. disaksikan sahabat Hamzah, Tolhah dan sahabat lainnya. Sahabat Umar masuk Islam pada tahun ke-6 kenabian dan tercatat sebagai orang ke-40 yang masuk Islam. Ia masuk Islam tiga setelah sahabat Hamzah masuk Islam.

Setelah masuk Islam, Umar berani terang-terangan membela Rasulullah Saw. Bahkan tanpa rasa takut, Umar memimpin pawai Umat Islam menuju Ka’bah. Bersama sahabat Hamzah yang juga pendekar tanpa tanding, Umar menunjukkan cinta dan keberaniannya membela Rasulullah Saw. Umar dengan tegas menyampaikan kebenaran Islam dan kesesa tan kaum kafir Makkah. Melalui lisannya, kebenaran Islam digaungkan dengan gagah berani, sampai setan pun lari.

Sebelum masuk Islam sahabat Umar bin Khattab teguh memegang janji kepada suku dan keluarganya untuk melawan siapapun yang mengganggu sukunya dengan gagah berani. Saking teguhnya memegang janji setia tersebut sampai mau membunuh Rasulullah Saw. Begitu juga setelah masuk Islam, dengan teguh memegang janjinya akan berjuang Bersama Rasulullah Saw. tanpa rasa takut. Keteguhan janji setia membela Islam benar-benar dibuktikan sahabat Umar bin Khattab sehingga dakwah pun dilakukan secara terang-terangan.

Posting Komentar

0 Komentar